Fisika Dalam Sepak Bola
Caecilia Hardiyanti Kusuma Putri
091414031
Prodi
Pendidikan Matematika
Jurusan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas
Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Fisika dalam Sepakbola
Pengantar
Pernahkah Anda
menonton pertandingan sepak bola ?
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat
populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok
berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok
lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya
kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
Pendukung Ceko
melonjak gembira saat pemain kesebelasan negara mereka, Tomas Rosicky, menjebol
gawang Amerika Serikat. Kala Rosicky melepaskan tembakan "canon ball"
tersebut, tentu dirinya tidak berpikir tentang fisika. Padahal, apa yang
dilakukan pemain-pemain sepak bola sangat erat kaitannya dengan fisika. Seperti
ketika melakukan tendangan bola ke gawang, ia dapat mengatur kecepatan dan
sudut elevasi bola secara baik. Terlalu cepat sudut elevasi dan kecepatannya,
bola akan melewati mistar. Sebaliknya jika sudut elevasi dan kecepatan terlalu
kecil, bola tidak akan sampai ke gawang.
Sebenarnya
pemain sepak bola bisa diapresiasikan sebagai ahli fisika di lapangan hijau.
Karena, setiap pemain bola sebisa mungkin harus mampu mengukur dengan tepat
berapa besar gaya
yang harus diberikan dan ke mana arah bola harus ditendang, sehingga kecepatan
bola menjadi sangat kencang dan akurat.
Apabila
diamati dengan seksama, gerakan bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola
kadang berbentuk melengkung, seolah-olah dipanggil kembali ke permukaan tanah
(bumi) setelah mencapai titik tertinggi Mengapa bola bergerak dengan cara
demikian?
Gerakan
bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola kadang berbentuk melengkung,
dan lintasan atau bentuk lengkungannya menyerupai parabola. Gerakan bola yang
ditendang oleh para pemain sepak bola itu disebut dengan Gerak Parabola atau
Gerak Peluru.
Ada beberapa peristiwa
fisika yang terdapat dalam sebuah permainan sepak bola. Dalam portofolio ini,
saya akan mencoba membahas tentang gerakan parabola,
tendangan pisang, gerakan menyundul dan tendangan pinalti, dan bagaimana hubungannya dengan permainan sepak
bola, sesuai dengan tema yang saya ambil.
Antara Sepak Bola dan Fisika
Seorang pemain sepakbola
profesional adalah seperti seorang ahli fisika, ia harus mampu mengukur dengan
tepat berapa besar gaya
yang harus diberikan dan kemana arah bola harus ditendang agar bola dapat masuk
gawang dengan cukup keras dan akurat.
Sepakbola adalah permainan fisika.
Dengan mengerti fisika kita bisa lebih menikmati permainan sepakbola, kita dapat mengerti
mengapa lintasan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya tendangan
pisang, mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan penalti, bagaimana orang
menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Seorang pemain
profesional yang diperlengkapi dengan ilmu fisika akan dapat memperbaiki skill
dan kemampuannya.
Dalam sepakbola, fisika memainkan
peranan yang cukup penting. Misalnya, untuk melompat lebih tinggi, seorang
pemain sepak bola harus sedikit berlari sehingga ia mempunyai energi gerak yang
dapat diubah menjadi energi potensial. Sehingga ia pun bisa melompat lebih
tinggi.
Kita telah mempelajari bahwa
bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu akan membentuk lintasan
parabola (Gb. 1b). Bentuk lintasan ini sangat dipengaruhi oleh gravitasi bumi,
kecepatan dan sudut elevasi bola. Tanpa gravitasi bola akan bergerak lurus ke
atas (Gb. 1a). Gravitasilah yang menarik bola turun. Semakin besar gravitasi
semakin cepat bola jatuh ke tanah (lintasan bola semakin pendek). Di bulan yang
gravitasinya lebih kecil, lintasan bola yang ditendang astronot akan jauh lebih
panjang dibandingkan dengan lintasan bola di Bumi. Menurut perhitungan fisika,
untuk menendang bola sejauh mungkin, pemain sepakbola harus menendang bola
sekeras mungkin dan dengan sudut elevasi 45°.
Gb.1b Gb.
1a
Analisis Gerak Peluru
Gerak
peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan
awal, lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh
gravitasi. Gerak peluru atau gerak parabola terjadi karena adanya dua macam
gerak yang dilakukan oleh benda secara bersamaan. Kedua gerak itu adalah gerak
lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Gerakan benda
ke arah atas (vertikal) adalah gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan
sama, yaitu percepatan gravitasi bumi. Adapun gerak lurus beraturan dilakukan
pada arah mendatar (horisontal).
Benda-benda yang
melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Ø
Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan, yaitu gaya
dinamika Dinamika
adalah ilmu fisika yang menjelaskan gaya
sebagai penyebab gerakan benda bergerak demikian
Ø
Benda-benda yang melakukan gerak peluru
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g =
9,8 m/s2.
Ø
Adanya hambatan atau gesekan udara.
Setelah benda tersebut ditendang, dilempar, ditembakkan atau dengan kata lain
benda tersebut diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya
gerakannya bergantung pada gravitasi dan gesekan atau hambatan udara. Namun
dalam pembahasan gerakan bola sepak ini gesekan udara diabaikan, karena gesekan
udara nya sangat kecil.
Kita
sebut bidang gerak peluru sebagai bidang koordinat xy, dengan sumbu x sebagai
bidang horisontal dan sumbu y sebagai bidang vertikal. Percepatan gravitasi
hanya bekerja pada arah vertikal, gravitasi tidak mempengaruhi gerak benda pada
arah horisontal. Percepatan pada komponen x adalah nol (gerak peluru hanya
dipengaruhi oleh gaya
gravitasi. Pada arah horisontal atau komponen x, gravitasi tidak bekerja). Percepatan
pada komponen y atau arah vertikal bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai
negatif (-g) (percepatan
gravitasi pada gerak vertikal bernilai negatif, karena arah gravitasi selalu ke
bawah alias ke pusat bumi).
Gerak horisontal
(sumbu x)
dianalisis dengan gerak lurus beraturan, sedangkan gerak vertikal (sumbu y)
dianalisis dengan gerak jatuh bebas.
Bila diamati, dalam gerakan bola yang ditendang ini
dapat dilihat bahwa terdapat
komponen-komponen dalam gerak parabola. Analisisnya adalah sebagai berikut:
Gerakan
bola setelah diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis
horisontal.
Kecepatan awal (vo) gerak bola diwakili oleh v0x
dan v0y. V0x merupakan kecepatan awal
pada sumbu x, sedangkan v0y merupakan kecepatan awal pada sumbu y. Vy
merupakan komponen kecepatan pada sumbu y dan vx merupakan komponen
kecepatan pada sumbu x. Pada titik tertinggi lintasan gerak bola, kecepatan
pada arah vertikal (vy) sama dengan nol : Vy = 0
Tendangan pisang dan Tendangan Penalti
Di dalam
permainan sepak bola, terdapat banyak jenis tendangan. Di antaranya yang paling
terkenal adalah tendangan pisang dan tendangan penalti.
v Tendangan Pisang
Tendangan pisang adalah tendangan jarak jauh yang
keras dan melengkung. Dalam melakukan tendangan ini, bola diletakkan sekitar 30
meter agak di sebelah kanan gawang lawan, kemudian ditendang dengan kaki kiri
sedikit dari arah luar kaki. Dengan arah seperti itu bola dapat melewati para
pemain bertahan lawan yang menghalang beberapa meter di depan gawang. Arah bola
yang ditendang tersebut akan membelok ke arah kiri, mendekati gawang, dan
akhirnya masuk ke pojok atas kanan gawang lawan.
Tendangan ini membentuk lintasan seperti pisang, sehingga
dinamakan tendangan pisang. Gerakan bola akibat dari tendangan ini menimbulkan
aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran udara yang searah dengan arah rotasi
bola (misal A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara pada sisi
bola yang lain (misal B). Menurut Bernoulli semakin cepat udara mengalir,
semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar dibandingkan
tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan bola ke arah A.
A gerakan
bola
B
aliran
udara arah spin
Gb. 2
Gerakan Bola Akibat
Tendangan Pisang
Gb.3
Tendangan
Pisang
v
Tendangan penalti
Dalam sepak bola, tendangan penalti adalah tendangan yang
sangat ditakuti oleh para penjaga gawang. Tendangan penalti yang dilakukan
apabila salah satu pemain tim melakukan pelanggaran di dalam kotak wilayah
penjaga gawang tim sendiri. Tendangan dilakukan dengan menendang bola dari titik yang
telah di buat di tengah kotak dalam wilayah penjaga
gawang, tanpa dijaga oleh pemain lawan (pagar betis), dengan jarak
kira-kira 12 kaki dari garis gawang. Umumnya tendangan dilakukan dengan menendang bola ke
arah gawang dalam sekali gerakan, namum terdapat beberapa pengecualian dimana
pemain yang melakukan tendangan penalti menendang bola ke arah temannya sendiri
untuk kemudian ditendang ke arah gawang
Tendangan ini dilakukan pada jarak 11 meter dari
gawang dan biasanya jarang gagal. Seorang pemain sepak bola profesional dapat
menendang bola dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik (108 km/jam). Dengan
kecepatan ini, bola akan mencapai ujung kanan atas gawang dalam waktu 0,45
detik dan untuk ujung kanan bawah 0,38 detik.
Menurut perhitungan Sam Williamson, fisikawan di Center for
Neural Science New York,
waktu 0,38 detik tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang,
penjaga gawang akan bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak
akan memberi perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih
dari 0,1 detik. Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola
yang bergerak cepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan
latihan yang panjang dan pengalaman yang cukup. Itu sebabnya para kiper atau
penjaga gawang dalam Piala Dunia ini rata-rata lebih tua dibandingkan pemain
lainnya.
Agar berhasil, penendang penalti harus memerhatikan arah
angin, rotasi, dan kecepatan bola. Bola yang berotasi terlalu cepat dapat
menimbulkan efek magnus dan turbulensi udara yang akan menyimpangkan bola. Efek
Magnus adalah gerakan bola yang menyebabkan adanya aliran udara
disekitar bola. Akibat adanya rotasi bola, maka aliran udara pada sisi bola
yang bergerak searah dengan arah aliran udara relatif lebih cepat dibandingkan
aliran udara pada sisi bola yang bergerak berlawanan arah.
Menurut penelitian, tendangan yang paling efektif adalah
tendangan dengan kekuatan 75 persen sampai 80 persen dari kekuatan maksimum
(kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada kecepatan ini penjaga gawang sulit
menangkap bola dan kemungkinan terjadinya gol lebih besar dibandingkan dengan
tendangan dengan kekuatan penuh.
Cetak Goal
Ketika mencetak goal, mungkin
para pemain sepakbola tidak menyadari bahwa adanya hubungan erat dalam mencetak
gola dengan fisika terutama dengan mekanika (ilmu tentang gerak). Ketika bola
lepas dari kaki pemain bola, bola mempunyai kecepatan awal yang cukup
tinggi.Gaya yang bekerja adalah gaya
gravitasi ke arah bawah, itu sebabnya bola harus sedikit ditendang miring
sedikit ke atas sehingga bola tidak cepat menyentuh tanah. Kecepatan mendatar
tetap sama, tidak berubah karena tidak ada gaya
mendatar yang bekerja (hanya terdapat sedikit gesekan udara dan angin,tetapi karena terlalu kecil sehingga dlam perhitungannya di abaikan). Ketika sudah mendekati gawang, pemain memberikan gaya tambahan pada bola sehingga bola berbelok dan bergerak lebih cepat. Karena cepatnya bola bergerak, penjaga gawang yang belum sempat merespon arah datangnya bola pun tidak sempat bereaksi dan terjadilah goal.
mendatar yang bekerja (hanya terdapat sedikit gesekan udara dan angin,tetapi karena terlalu kecil sehingga dlam perhitungannya di abaikan). Ketika sudah mendekati gawang, pemain memberikan gaya tambahan pada bola sehingga bola berbelok dan bergerak lebih cepat. Karena cepatnya bola bergerak, penjaga gawang yang belum sempat merespon arah datangnya bola pun tidak sempat bereaksi dan terjadilah goal.
Gerakan Menyundul dalam Sepak Bola
Selain menggunakan kaki untuk
memainkan bola, terkadang para pemain sepak bola juga menggunakan kepala mereka
dalam menerima umpan-umpan bola yang diberikan. Gerakan menerima bola dengan
kepala ini disebut dengan menyundul. Menyundul merupakan bagian penting dalam
permainan sepakbola. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah
untuk mengoper, mencetak bola dan mematahkan serangan lawan / membuang bola.
Banyak gol tercipta dalam permainan sepak bola dari hasil sundulan kepala.
Pemain harus belajar untuk menyundul bola menggunakan dahi, bukan ubun-ubun
kepala. Pemain harus sadar bahwa mereka yang akan menyundul bola, bukan bola
yang membentur mereka.
Menyundul tidak sesederhana
seperti yang orang bayangkan. Disini beberapa
konsep fisika juga memegang peranan penting. Seorang dapat menyundul
bola dan mengarahkan bola tepat pada sasaran, membutuhkan akurasi, daya dan
pemanfaatan waktu yang akurat, karena ini melibatkan kecepatan dari bola yang datang dan koordinasi dari kepala dan badan.
konsep fisika juga memegang peranan penting. Seorang dapat menyundul
bola dan mengarahkan bola tepat pada sasaran, membutuhkan akurasi, daya dan
pemanfaatan waktu yang akurat, karena ini melibatkan kecepatan dari bola yang datang dan koordinasi dari kepala dan badan.
Ada
2 posisi menyundul bola:
Ø Di
tempat (berdiri atau melompat vertikal)
Ø Berlari sambil
melompat menyambut bola.
Pada posisi 2, bola akan bergerak lebih cepat
karena dalam hal ini bola mendapat tambahan momentum akibat gerakan pemain.
Besarnya momentum yang diterima oleh bola sangat tergantung pada ke elastisan
bola dan kekuatan otot tulang belakang ketika pemain menyundul bola. Untuk
membuat sundulan sekuat mungkin, kepala harus ditarik ke belakang sebanyak
mungkin (badan melengkung), paha ditarik kebelakang dan lutut bengkok. Pada
posisi ini, terjadi keseimbangan aksi-reaksi, pemain tidak akan terpelanting
atau terputar dan kepala siap memberikan sundulan kuat ke bola. Saat bola
menyentuh kepala, tubuh pemain harus setegar mungkin agar lebih banyak energi
dapat diberikan ke bola (gerakan otot dan urat yang tidak perlu akan menyerap
energi pemain dan dapat mengurangi energi yang diberikan pada bola).
Untuk menaklukkan penjaga gawang, seorang pemain
sepakbola juga harus mengetahui tentang hukum pemantulan, yaitu sudut datang
bola sama besar dengan sudut pantulnya. Waktu sentuh kepala dengan bola (23
milidetik) yang relatif lebih lama dibandingkan waktu sentuh kaki ketika pemain
menendang bola (8 detik), memungkinkan pemain untuk mengarahkan bola secara
akurat ke arah yang ia inginkan. Pemain yang tidak mempunya rambut (berkepala
botak) biasanya lebih sering mendapat keuntungan dalam menyundul bola. Hal ini
disebabkan karena pemain yang berambut gondrong akan menyerap sebagian energi
bola sehingga bola yang terpantul akan berkurang kecepatannya. Tetapi bukan
berarti pemaimn berambut gondrong tidak bisa menyundul dengan keras.
Penutup
Sepakbola adalah permainan fisika. Dengan
mengerti fisika kita bisa lebih menikmati permainan sepakbola, kita dapat
mengerti dan tahu mengapa gerakan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya
tendangan pisang, mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan pinalti,
bagaimana orang menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Dalam
sepakbola, fisika memainkan peranan yang cukup penting. Misalnya, untuk
melompat lebih tinggi, seorang pemain sepak bola harus sedikit berlari sehingga
ia mempunyai energi gerak yang dapat diubah menjadi energi potensial. Sehingga
ia pun bisa melompat lebih tinggi.
Bicara sepakbola dengan fisika, sangat mengasyikan dan
tak ada habisnya. Gerakan parabola, tendangan pisang, gerakan menyundul dan
tendangan pinalti yang saya bahas di atas hanya sebagian dari asyiknya fisika
dalam sepakbola. Di arena piala dunia, kita bisa menikmati lebih banyak lagi
bagaimana asyiknya fisika diterapkan dalam sepakbola.
Daftar Pustaka
www.google.com ,”fisika dalam sepakbola”,
“sepakbola”
Budi,
Kartika.2009. Diktat Fisika Dasar Prodi Pendidikan Matematika. Yogyakarta:
JPMIPA FKIP USD
Purwoko dkk.
2006. Fisika SMA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira
Situs Judi Bola Online & Judi Online Bola Bola - Sportsbet.co.kr
BalasHapusJOKER123 Situs Judi Bola Online & Judi Online Bola · Slot Online Joker123 | Joker123 | Situs Game Slot Joker · Situs Judi Online Bola 1xbet download · Slot Online