Sinopsis
The School of Rock merupakan kisah tentang kehidupan
seorang pria yang bercita-cita menjadi bintang rock, namun dipecat dari
bandnya. Akibatnya, ia harus menghadapi setumpuk utang dan depresi. Karena
terdesak akan kebutuhan hidupnya, ia akhirnya menerima tawaran menjadi guru pengganti
pada sebuah sekolah swasta. Ternyata, kehadirannya membawa pengaruh besar bagi
perilaku murid-murid di sana.
Padahal, ia sendiri sama sekali tidak mempunyai latar belakang seorang guru. Pada
awalnya, ia merasa bingung apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mengajar
di kelas tersebut dengan tradisi kelas yang sangat formal, ditambah pertanyaan
kritis dan lugu murid-muridnya. Di hadapan para muridnya, ia mencoba mengajar
dengan cara sesuka hati, dan dia benar-benar dibuat mati gaya. Ia juga memberikan kebebasan kepada
murid-muridnya untuk melakukan apapun sesuka hati mereka, sedangkan ia sendiri
hanya duduk bersantai sambil menunggu waktu sekolah usai.
Namun semua itu berubah ketika pada suatu hari
saat pelajaran musik, sang guru melewati kelas musik. Di sana, ia melihat
bagaimana murid-muridnya memainkan alat musik dengan begitu rapi dan enak
didengar. Ia begitu terkejut sekaligus kagum akan bakat yang dimiliki oleh
murid-muridnya itu. Sang guru pengganti kemudian mendapat ide untuk membentuk
sebuah band Rock bersama murid-muridnya. Ia membuat projek band rock
sebagai tugas sekolah untuk mengikuti festival musik Rock “Battle of The
Bands”. Ia menjalankan rencana
aksinya dengan mengatur posisi sesuai minat dan bakat anak. Ternyata rencana
itu tidak semudah yang ia bayangkan. Ia harus merayu para muridnya untuk mau
mengikuti keinginannya tersebut. Ia juga harus memikirkan beberapa muridnya
yang tidak memiliki bakat musik supaya dapat tempat di dalam projek tersebut. Akhirnya,
sang guru pun berhasil membentuk kerjasama di antara murid-muridnya sesuai
peran masing-masing. Interaksi berlangsung dalam suasana yang dinamis dan demokratis.
Tidak ada jarak antara guru dan murid.
Refleksi
Untuk menjadi seorang guru yang baik, pertama-tama
seseorang harus mengerti dan memahami terlebih dahulu makna dan tugas-tugas
seorang guru. Tugas pokok seorang guru adalah menjadi pengelola belajar. Maka
guru harus memahami apa hakekat dan tujuan dari belajar itu sendiri. Guru juga
harus memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi berlangsungnya proses
belajar, bagaimana proses belajar itu dapat berlangsung, serta memahami
bagaimana ciri-ciri belajar yang baik.
Dalam suatu proses pembelajaran, seorang guru
harus mengenal bagaimana karakter murid yang sedang dihadapi. Karena, setiap
murid memiliki karakter yang berbeda-beda satu sama lain. Selain itu,
masing-masing murid juga memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Guru
harus memikirkan cara atau pola belajar yang tepat agar tiap murid dapat
mengerti dan menerima pelajaran dengan baik. Untuk itu, guru juga perlu
melakukan pendekatan terhadap murid-muridnya agar dapat lebih mengenal karakter
dan kemampuan yang dimiliki oleh murid-muridnya.
Terkadang, murid juga merasa jenuh atau bosan dengan pola belajar yang
itu-itu saja. Sehingga, mereka pun cenderung merasa bosan dan mengantuk saat
guru sedang memberikan materi pelajaran. Guru harus bisa merayu murid-muridnya
agar mau mengikuti materi ataupun pelajaran yang akan ia berikan. Sebisa
mungkin, guru harus bisa membuat suasana di kelas terasa nyaman dengan pola
belajar yang menyenangkan agar murid tidak merasa bosan, malah betah untuk mengikuti
pelajaran.
Guru juga harus bisa menjadi teman bagi murid-muridnya. Dengan demikian,
guru akan cepat memahami karakter para murid. Di saat-saat seperti ini, tida ada jarak antara guru dan murid. Guru pun
dapat membentuk kerjasama di antara murid-muridnya sesuai dengan peran masing-masing. Interaksi pun akan berlangsung
dalam suasana yang dinamis dan demokratis.
Menumbuhkan keyakinan dan menanamkan kepercayaan diri dalam diri murid juga penting untuk
diperhatikan. Sistem bintang emas, menerima nilai atau penghargaan atau mungkin
pujian untuk setiap pekerjaan yang dilakukan oleh murid akan membuat mereka
tetap baik, dan mereka berusaha untuk mempertahankan prestasi mereka itu. Hal ini diperlukan dalam beberapa sekolah,
dimana para murid telah dilatih dengan disiplin dan hidup teratur. Selain itu,
murid juga membutuhkan kebebasan kreatif dan kesempatan untuk bekerja dengan
kekuatan mereka, dan membangun rasa percaya diri pada kemampuan mereka sendiri.
Guru juga dapat mengajak para murid untuk ikut serta
dalam setiap kesempatan kompetisi yang ada. Meskipun siswa tidak memenangkan kompetisi ini,
namun pengalaman yang akan mereka dapatkan sangat berharga.
Seorang guru harus menjaga wibawa, dan
memperhatikan murid-muridnya dengan bijaksana. Guru juga harus memperhatikan
setiap tingkah lakunya. Karena, guru juga akan menjadi contoh tokoh dalam
kehidupan.
Nice Article, Lagi belajar nulis juga semoga bisa kaya sampean. hehe http://leonardfresly.blogspot.com/
BalasHapus