Selasa, 13 Maret 2012

Tentang Film The School of Rock



Sinopsis
The School of Rock merupakan kisah tentang kehidupan seorang pria yang bercita-cita menjadi bintang rock, namun dipecat dari bandnya. Akibatnya, ia harus menghadapi setumpuk utang dan depresi. Karena terdesak akan kebutuhan hidupnya, ia akhirnya menerima tawaran menjadi guru pengganti pada sebuah sekolah swasta. Ternyata, kehadirannya membawa pengaruh besar bagi perilaku murid-murid di sana. Padahal, ia sendiri sama sekali tidak mempunyai latar belakang seorang guru. Pada awalnya, ia merasa bingung apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mengajar di kelas tersebut dengan tradisi kelas yang sangat formal, ditambah pertanyaan kritis dan lugu murid-muridnya. Di hadapan para muridnya, ia mencoba mengajar dengan cara sesuka hati, dan dia benar-benar dibuat mati gaya. Ia juga memberikan kebebasan kepada murid-muridnya untuk melakukan apapun sesuka hati mereka, sedangkan ia sendiri hanya duduk bersantai sambil menunggu waktu sekolah usai.
Namun semua itu berubah ketika pada suatu hari saat pelajaran musik, sang guru melewati kelas musik. Di sana, ia melihat bagaimana murid-muridnya memainkan alat musik dengan begitu rapi dan enak didengar. Ia begitu terkejut sekaligus kagum akan bakat yang dimiliki oleh murid-muridnya itu. Sang guru pengganti kemudian mendapat ide untuk membentuk sebuah band Rock bersama murid-muridnya. Ia membuat projek band rock sebagai tugas sekolah untuk mengikuti festival musik Rock “Battle of The Bands”. Ia menjalankan rencana aksinya dengan mengatur posisi sesuai minat dan bakat anak. Ternyata rencana itu tidak semudah yang ia bayangkan. Ia harus merayu para muridnya untuk mau mengikuti keinginannya tersebut. Ia juga harus memikirkan beberapa muridnya yang tidak memiliki bakat musik supaya dapat tempat di dalam projek tersebut. Akhirnya, sang guru pun berhasil membentuk kerjasama di antara murid-muridnya sesuai peran masing-masing. Interaksi berlangsung dalam suasana yang dinamis dan demokratis. Tidak ada jarak antara guru dan murid.

Refleksi
Untuk menjadi seorang guru yang baik, pertama-tama seseorang harus mengerti dan memahami terlebih dahulu makna dan tugas-tugas seorang guru. Tugas pokok seorang guru adalah menjadi pengelola belajar. Maka guru harus memahami apa hakekat dan tujuan dari belajar itu sendiri. Guru juga harus memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi berlangsungnya proses belajar, bagaimana proses belajar itu dapat berlangsung, serta memahami bagaimana ciri-ciri belajar yang baik.
Dalam suatu proses pembelajaran, seorang guru harus mengenal bagaimana karakter murid yang sedang dihadapi. Karena, setiap murid memiliki karakter yang berbeda-beda satu sama lain. Selain itu, masing-masing murid juga memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Guru harus memikirkan cara atau pola belajar yang tepat agar tiap murid dapat mengerti dan menerima pelajaran dengan baik. Untuk itu, guru juga perlu melakukan pendekatan terhadap murid-muridnya agar dapat lebih mengenal karakter dan kemampuan yang dimiliki oleh murid-muridnya.
Terkadang, murid juga merasa jenuh atau bosan dengan pola belajar yang itu-itu saja. Sehingga, mereka pun cenderung merasa bosan dan mengantuk saat guru sedang memberikan materi pelajaran. Guru harus bisa merayu murid-muridnya agar mau mengikuti materi ataupun pelajaran yang akan ia berikan. Sebisa mungkin, guru harus bisa membuat suasana di kelas terasa nyaman dengan pola belajar yang menyenangkan agar murid tidak merasa bosan, malah betah untuk mengikuti pelajaran.
Guru juga harus bisa menjadi teman bagi murid-muridnya. Dengan demikian, guru akan cepat memahami karakter para murid. Di saat-saat seperti ini, tida ada jarak antara guru dan murid. Guru pun dapat membentuk kerjasama di antara murid-muridnya sesuai dengan peran  masing-masing. Interaksi pun akan berlangsung dalam suasana yang dinamis dan demokratis.
Menumbuhkan keyakinan dan menanamkan kepercayaan diri dalam diri murid juga penting untuk diperhatikan. Sistem bintang emas, menerima nilai atau penghargaan atau mungkin pujian untuk setiap pekerjaan yang dilakukan oleh murid akan membuat mereka tetap baik, dan mereka berusaha untuk mempertahankan prestasi mereka itu. Hal ini diperlukan dalam beberapa sekolah, dimana para murid telah dilatih dengan disiplin dan hidup teratur. Selain itu, murid juga membutuhkan kebebasan kreatif dan kesempatan untuk bekerja dengan kekuatan mereka, dan membangun rasa percaya diri pada kemampuan mereka sendiri.
Guru juga dapat mengajak para murid untuk ikut serta dalam setiap kesempatan kompetisi yang ada. Meskipun siswa tidak memenangkan kompetisi ini, namun pengalaman yang akan mereka dapatkan sangat berharga.
Seorang guru harus menjaga wibawa, dan memperhatikan murid-muridnya dengan bijaksana. Guru juga harus memperhatikan setiap tingkah lakunya. Karena, guru juga akan menjadi contoh tokoh dalam kehidupan.

1 komentar:

  1. Nice Article, Lagi belajar nulis juga semoga bisa kaya sampean. hehe http://leonardfresly.blogspot.com/

    BalasHapus